SELAMAT DATANG DI RUMAH PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) CABANG LOMBOK TIMUR

Senin, 22 September 2008

Gubernur NTB BARU

PENGURUS CABANG
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) CABANG LOMBOK TIMUR
MENGUCAPKAN SELAMAT KEPADA BAPAK TUAN GURU BAJANG TGH. ZAINUL MAJDI MA & Drs. H. BADRUL MUNIR, MM
SEBAGAI GUBERNUR NTB PERIODE 2008-2013



Baca selengkapnya >>

Senin, 08 September 2008

Suatu Hari Nanti, Kami tidak akan menyesalimu.

Setiap pagi aku terbangun dengan rasa riang karena akan segera pergi ke sekolah. Sekolah bagiku adalah sebuah dunia yang luar biasa, di mana di sekolah dipertemukan dunia yang selalu baru (karena dibawa oleh murid-murid ke sekolah) dengan sebuah dunia dari masa lalu para guru (yang kadang ada yang usang hingga tidak berguna, namun masih dibangga-banggakan sebagai yang terbaik juga).

Bertemu dengan makhluk dari masa depan, dengan pikiran yang melayang terlalu jauh ke depan, bagiku yang termasuk salah satu dari bayang-bayang masa lalu adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Mencoba memahami tindakan, pikiran, dan cita-cita mereka adalah sebuah persetubuhan yang tak kan mampu dijelaskan dengan buku-buku teori manapun (karena, semua buku teori itu dibuat di masa lalu). Dan bergaul dengan mereka, menikmati kesedihan yang mereka tuangkan, keceriaan yang mereka sebarkan, mereguk keberhasilan yang mereka ambil dari udara, adalah sebuah orgasme jiwa yang takkan kau dapatkan di pasar, di mall-mall, atau pusat-pusat rekreasi termodern sekalipun. Inilah hal yang selalu membuatku bergairah ke pusat pertemuan yang dinamakan sekolah.

Datang lebih dulu dari siswa, berdiri mengamati mereka datang satu per satu atau bergerombol, dengan wajah manis, senyum lebar, tawa lepas, dan bau harum, aku membayangkan bahwa mereka pasti akan bahagia sekali hari ini. Mereguk ilmu dari para guru yang sakti dengan ilmu-ilmu yang mumpuni.

Tapi sayang, orgasme ku terganggu dengan pikiran baru.
Sekolah yang menjadi tempat mereka untuk berpikir dan belajar, ternyata tidak mengajarkan mereka cara berpikir dan cara belajar. Hei...apakah itu dilupakan oleh para guru yang sakti itu? Atau memang begitulah ilmu itu diturunkan dari kakek guru, buyut guru, dan nenek moyang guru? Dengan ilmu laduni, tanpa belajar, tiba-tiba nanti akan datang kesadaran bahwa belajar otomatis bisa, berpikir otomatis mumpuni?
Pusing aku.


Mungkin bukan itu, kalau mereka pintar berpikir, nanti mereka temukan ilmu baru yang belum dikuasai sang guru. Nanti bisa-bisa, guru kalah dalam pertempuran logika. Ah..atau ada yang lain? Kalau siswa diajarkan cara belajar yang manjur, jangan-jangan setelah mereka sakti, belajar itu menjadi terlalu mudah dan menyenangkan bagi mereka. Takutnya, mereka jadi keranjingan belajar sehingga tahu dan menguasai lebih banyak ilmu dari guru mereka yang sudah tidak mau belajar lagi. Kalau murid lebih banyak tahu dari guru, khawatirnya, murid jadi adigung-adiguna, merusak tatanan dan merendahkan para guru. Guru, gitu lho? Masak ya? ada murid yang mau merendahkan guru karena si murid ilmunya banyak?

Tapi, denger-denger ada juga siswa yang terisak karena tidak bisa mengekspresikan potensi diri secara maksimal di sekolah karena sekolah hanya mempersiapkan mereka lulus Ujian Nasional. Weleh, weleh, gawat.

Tetapi memikirkan itu bisa membuatku ejakulasi prematur. Impotent dan tidak berguna. Lebih baik aku sembunyi saja di lab, dan persetan dengan itu semua.
Aku tidak mau memikirkan itu lagi, karena aku takut sampai pada kesimpulan bahwa sekolah tidak berguna dan kemudian kami akan menyesalimu.SUMBER GURRIDHO



Baca selengkapnya >>

Suatu Hari Nanti, Kami tidak akan menyesalimu.

Setiap pagi aku terbangun dengan rasa riang karena akan segera pergi ke sekolah. Sekolah bagiku adalah sebuah dunia yang luar biasa, di mana di sekolah dipertemukan dunia yang selalu baru (karena dibawa oleh murid-murid ke sekolah) dengan sebuah dunia dari masa lalu para guru (yang kadang ada yang usang hingga tidak berguna, namun masih dibangga-banggakan sebagai yang terbaik juga).

Bertemu dengan makhluk dari masa depan, dengan pikiran yang melayang terlalu jauh ke depan, bagiku yang termasuk salah satu dari bayang-bayang masa lalu adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Mencoba memahami tindakan, pikiran, dan cita-cita mereka adalah sebuah persetubuhan yang tak kan mampu dijelaskan dengan buku-buku teori manapun (karena, semua buku teori itu dibuat di masa lalu). Dan bergaul dengan mereka, menikmati kesedihan yang mereka tuangkan, keceriaan yang mereka sebarkan, mereguk keberhasilan yang mereka ambil dari udara, adalah sebuah orgasme jiwa yang takkan kau dapatkan di pasar, di mall-mall, atau pusat-pusat rekreasi termodern sekalipun. Inilah hal yang selalu membuatku bergairah ke pusat pertemuan yang dinamakan sekolah.

Datang lebih dulu dari siswa, berdiri mengamati mereka datang satu per satu atau bergerombol, dengan wajah manis, senyum lebar, tawa lepas, dan bau harum, aku membayangkan bahwa mereka pasti akan bahagia sekali hari ini. Mereguk ilmu dari para guru yang sakti dengan ilmu-ilmu yang mumpuni.


Tapi sayang, orgasme ku terganggu dengan pikiran baru.
Sekolah yang menjadi tempat mereka untuk berpikir dan belajar, ternyata tidak mengajarkan mereka cara berpikir dan cara belajar. Hei...apakah itu dilupakan oleh para guru yang sakti itu? Atau memang begitulah ilmu itu diturunkan dari kakek guru, buyut guru, dan nenek moyang guru? Dengan ilmu laduni, tanpa belajar, tiba-tiba nanti akan datang kesadaran bahwa belajar otomatis bisa, berpikir otomatis mumpuni?
Pusing aku.

Mungkin bukan itu, kalau mereka pintar berpikir, nanti mereka temukan ilmu baru yang belum dikuasai sang guru. Nanti bisa-bisa, guru kalah dalam pertempuran logika. Ah..atau ada yang lain? Kalau siswa diajarkan cara belajar yang manjur, jangan-jangan setelah mereka sakti, belajar itu menjadi terlalu mudah dan menyenangkan bagi mereka. Takutnya, mereka jadi keranjingan belajar sehingga tahu dan menguasai lebih banyak ilmu dari guru mereka yang sudah tidak mau belajar lagi. Kalau murid lebih banyak tahu dari guru, khawatirnya, murid jadi adigung-adiguna, merusak tatanan dan merendahkan para guru. Guru, gitu lho? Masak ya? ada murid yang mau merendahkan guru karena si murid ilmunya banyak?

Tapi, denger-denger ada juga siswa yang terisak karena tidak bisa mengekspresikan potensi diri secara maksimal di sekolah karena sekolah hanya mempersiapkan mereka lulus Ujian Nasional. Weleh, weleh, gawat.

Tetapi memikirkan itu bisa membuatku ejakulasi prematur. Impotent dan tidak berguna. Lebih baik aku sembunyi saja di lab, dan persetan dengan itu semua.
Aku tidak mau memikirkan itu lagi, karena aku takut sampai pada kesimpulan bahwa sekolah tidak berguna dan kemudian kami akan menyesalimu.SUMBER GURRIDHO


Baca selengkapnya >>

Suatu Hari Nanti, Kami Tidak Akan Menyesalimu.

Setiap pagi aku terbangun dengan rasa riang karena akan segera pergi ke sekolah. Sekolah bagiku adalah sebuah dunia yang luar biasa, di mana di sekolah dipertemukan dunia yang selalu baru (karena dibawa oleh murid-murid ke sekolah) dengan sebuah dunia dari masa lalu para guru (yang kadang ada yang usang hingga tidak berguna, namun masih dibangga-banggakan sebagai yang terbaik juga).

Bertemu dengan makhluk dari masa depan, dengan pikiran yang melayang terlalu jauh ke depan, bagiku yang termasuk salah satu dari bayang-bayang masa lalu adalah sebuah kenikmatan tersendiri. Mencoba memahami tindakan, pikiran, dan cita-cita mereka adalah sebuah persetubuhan yang tak kan mampu dijelaskan dengan buku-buku teori manapun (karena, semua buku teori itu dibuat di masa lalu). Dan bergaul dengan mereka, menikmati kesedihan yang mereka tuangkan, keceriaan yang mereka sebarkan, mereguk keberhasilan yang mereka ambil dari udara, adalah sebuah orgasme jiwa yang takkan kau dapatkan di pasar, di mall-mall, atau pusat-pusat rekreasi termodern sekalipun. Inilah hal yang selalu membuatku bergairah ke pusat pertemuan yang dinamakan sekolah.


Datang lebih dulu dari siswa, berdiri mengamati mereka datang satu per satu atau bergerombol, dengan wajah manis, senyum lebar, tawa lepas, dan bau harum, aku membayangkan bahwa mereka pasti akan bahagia sekali hari ini. Mereguk ilmu dari para guru yang sakti dengan ilmu-ilmu yang mumpuni.

Tapi sayang, orgasme ku terganggu dengan pikiran baru.
Sekolah yang menjadi tempat mereka untuk berpikir dan belajar, ternyata tidak mengajarkan mereka cara berpikir dan cara belajar. Hei...apakah itu dilupakan oleh para guru yang sakti itu? Atau memang begitulah ilmu itu diturunkan dari kakek guru, buyut guru, dan nenek moyang guru? Dengan ilmu laduni, tanpa belajar, tiba-tiba nanti akan datang kesadaran bahwa belajar otomatis bisa, berpikir otomatis mumpuni?
Pusing aku.

Mungkin bukan itu, kalau mereka pintar berpikir, nanti mereka temukan ilmu baru yang belum dikuasai sang guru. Nanti bisa-bisa, guru kalah dalam pertempuran logika. Ah..atau ada yang lain? Kalau siswa diajarkan cara belajar yang manjur, jangan-jangan setelah mereka sakti, belajar itu menjadi terlalu mudah dan menyenangkan bagi mereka. Takutnya, mereka jadi keranjingan belajar sehingga tahu dan menguasai lebih banyak ilmu dari guru mereka yang sudah tidak mau belajar lagi. Kalau murid lebih banyak tahu dari guru, khawatirnya, murid jadi adigung-adiguna, merusak tatanan dan merendahkan para guru. Guru, gitu lho? Masak ya? ada murid yang mau merendahkan guru karena si murid ilmunya banyak?

Tapi, denger-denger ada juga siswa yang terisak karena tidak bisa mengekspresikan potensi diri secara maksimal di sekolah karena sekolah hanya mempersiapkan mereka lulus Ujian Nasional. Weleh, weleh, gawat.

Tetapi memikirkan itu bisa membuatku ejakulasi prematur. Impotent dan tidak berguna. Lebih baik aku sembunyi saja di lab, dan persetan dengan itu semua.
Aku tidak mau memikirkan itu lagi, karena aku takut sampai pada kesimpulan bahwa sekolah tidak berguna dan kemudian kami akan menyesalimu.SUMBER GURURIDHO




Baca selengkapnya >>

PEMERINTAH TAK KONSISTEN" BUTA AKSARA MASIH MERAJALELA"

sumber linapmii
Sahabat - sahabat pasti sudah tahu kalu di setiap masa pemerintahan,mereka - mereka selalu mengumandangkan tentang " pendidikan"...semua pemerintahan selalu menjanjikan pendidikan murah,bebas tapi apa?komersialisasi and privatisasi pendidikan belum terlaksana saja udah merajalela di mana - mana.
43 thn lalu di Teheran tepatnya 8 sept 1965,mentri - mentri pendidikan mencetuskan resolusi untuk melaksanakan buta aksara seluruh dunia,terutama di negara - negara berkembang. buta aksara adalah ketika mampuan seseorang untuk mengidentifikasi , mengerti , menerjemahkan ,mengkomunikasikan dan mengolah isi rangkain teks yang terdapat pada bahan - bahan cetak dan tulis..

banyak ahli ,mengatakan bahwa persoalan mendasar dari buta huruf adalah kemiskinan.jadi pemberantasan buta huruf harus di awali dengan memberantas kemiskinan. Aspek politik dan ekonomi tidak bisa di lepaskan dari pemberantasan buta huruf.
di Indonesia sekuat apapun pemerintah menyelesaikan masalah buta huruf dengan berbagai solusi yang di terapkan akan sulit terlaksana jjika aspek politik dan ekonomi tidak di benahi.jika pendidikan kita masih berorientasi passar, tentunya buta hurup sulit di berantas.

Usaha - usaha pemerintah yang hendak mengkomersilkan pendidikan akan menyebabkan tertutupnya akses masyarakat untuk mengenyam pendidikan, jika rencana itu tetap di laksanakan bukan tidak mungkin penyandang buta huruf akan semakin bertambah,mengenyahkan buta huruf hanya akan jadi mimpi saja.
Berbicara buta huruf tentulah tidak lepas dari pendidikan,pendidikan mempunyai mempunyai peran yang sangat penting membangun suatu negara.
Van Hoof bilang jika pemerintahan suatu negara tidak secara serius memperhatikan arah dan pengelolaan pendidikan di suatu Negaranya dapat di pastikan pembangunan Ekonomi Negara tersebut akan terhambat.
Karut marutnya pendidikan pd suatu bangsa dapat di pastikan masyarakatnya tidak mampu membangun bangsanya. itulah sebabnya negara - negara maju menempatkan pendidikan pada prioritas utama .
kalu indonesia sech teorinya menjadikan pendidikan pada prioritas utama juga tapi pada prakteknya justru di anak tirikan.lalu bagaimana dengan UUD 1945 ???
telah jelas di di atur bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab Negara membiayainya.kalau saja pemerintah memenuhi amanat UUd 1945 pasti negara kita terlepas dari momok buta huruf...
sahabat - sahabat pemerintah..batalkan dunk komersialisasi pendidikan...
kalautidak begitu Artinya pemerintah rela melihat Indonesia hanya akan menjdadi tulang - tilang Fosil saja.




Baca selengkapnya >>

Rabu, 03 September 2008

BUPATI LOTIM YANG BARU DILANTIK


Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur terpilih periode 2008-2013 disambut antusiasme tinggi oleh masyarakat, yang terlihat ramai memadati ruas jalan di depan Gedung DPRD Kabupaten Lombok Timur pada hari Sabtu 30 Agustus 2008 kemarin. Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmi dan Wakil Bupati H.M.Syamsul Lutfi, dilakukan melalui rapat Paripurna Istimewa ke-IV masa sidang ke-II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur, yang dipimpin oleh pimpinan DPRD Lombok Timur H.Syamsudin Gahtan.

Bupati dan Wakil Bupati dilantik oleh Gubernur NTB, melalui Surat keputusan Menteri Dalam Negeri, yang berisi tentang pengesahan pengangkatan dan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur yang dibacakan Sekretaris Dewan.

Setelah melantik dan mengambil sumpah jabatan Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur NTB, H.L.Serinata menyampaikan ucapan selamat pada Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan memberikan penghargaan pada Bupati dan Wakil Bupati periode sebelumnya, termasuk kepada Pemda, masyarakat dan semua pihak atas suksesnya Pemilihan Kepala Daerah beberapa waktu lalu. Diingatkannya setelah pelantikan ini perjuangan masyarakat masih panjang, karena Pemda maupun seluruh komponen masyarakat dituntut bersatu dan bekerja keras menguatkan komitmen untuk membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat.



Kebersamaan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat merupakan modal utama untuk mewujudkan berbagai program pembangunan. Dan kepala daerah pada hakekatnya bertugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk mewujudkan terciptannya keamanan dan keteriban serta terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran seluruh lapisan masyarakat.

Acara pelantikan yang bertempat di gedung DPRD Lombok Timur, dihadiri pula oleh Bupati dan Wakil Bupati periode 2003-2008, H.M.Ali Bin Dahlan dan H.Rahmat Suhardy, Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih, Bupati dan Walikota se Provinsi NTB, unsur Muspida dan pejabat lingkup Provinsi dan berbagai komponen masyarakat.

Terpilihnya H.M.Sukiman Azmi dan H.M.Syamsul Luthfi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur periode 2008-2013, melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lombok Timur yang berlangsung 7 Juli lalu, diharapkan dapat membawa kemajuan bagi daerah ini. Hal ini dikemukakan sejumlah masyarakat yang ditemui Selaparang Televisi disela-sela kegiatan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati.

Sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan tersebut pada dasarnya memiliki harapan yang sama terhadap Bupati dan Wakil Bupati terpilih, yaitu dapat membawa perubahan bagi Kabupaten Lombok Timur kearah yang lebih baik. Sehingga Kabupaten Lombok Timur dapat menjadi daerah yang maju di segala bidang pada masa-masa akan datang. Harapan tersebut dibarengi pula dengan dukungan dan kepercayaan bagi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Timur periode 2008-2013 ini, selama menjalankan tugasnya memimpin Lombok Timur dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Sejumlah masyarakat Lombok Timur juga berharap, agar Bupati dan Wakil Bupati terpilih dapat lebih memperhatikan kesejahteraaan rakyat kecil didaerah ini dalam masa kepemimpinannya, disamping melanjutkan berbagai programn yang dinilai positif dan bermanfaat selama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur pada periode sebelumnya.sumber http://www.lomboktimur.go.id



Baca selengkapnya >>