SELAMAT DATANG DI RUMAH PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) CABANG LOMBOK TIMUR

Jumat, 04 Juni 2010

Menyaksikan aksi Kalian (Ingin Kembali seperti Kalian)

(Melihat aksi kalian,saat kalian belajar menyusupi ruang dan waktu, saat kalian belajar menjadi singa,aku kagum melihat kalian berani bilang tidak..!!aku kagum kalian kecil mau turun aksi kalian ini manusia-manusia ajaib, kecil-kecil berani menantang sepatu baja.)
(L.A. Yaqin ( Alumni PMII Cabang Lombok Timur).
http://www-putra-sasak.blogspot.com

Melihat parah mahasiswa yang berdemontrasi penuh idealis, perjuangan, untuk memerdekakan jiwanya yang merasa dikibulin oleh para elit,yang menganggap gedung DPR hanya dagelan politik. Pantas kemudian Para Mahasiswa harus menjalankan fungsi sebagai agent of change untuk perubahan.
Cermin dari demontrasi yang dilakukan adalah kebobrokan sebuah karakter building bangsa yang dilakoni oleh sebagian elit.
Ada kebenaran
Tetapi dicoba untuk dipertimbangkan
Kalau sudah dipertimbangkan
Maka kebenaran itu hanya sampai di atas meja mereka.”

Melihat aksi-aksi mereka yang membawa panji-panji sambil berorasi dengan lantang tanpa takut pada aparat yang bersenjatakan lengkap,bersepatu pantupel melawan mahasiswa yang hanya memakai sandal jepit dan bersenjatakan pulpen dan bertamengkan buku adalah bentuk kemurnian dari hati nurani mahasiswa.
Mahasiswa juga “manusia” punya rasa sakit, punya nurani. Mahasiswa dalam melaksanakan aksinya penuh perencanaan. “Dari wacana ke aksi” itulah yang menjadi dasar mahasiswa harus turun jalan, sebab public harus tahu apa yang terjadi ditengah bangsa yang sedang dikatakan aman-aman saja.

Aku rindu menjadi mahasiswa kembali, melihat aksi mereka mengingatkan aku beberapa tahun yang silam, ketika aku tak kenal terik mentari turun jalan berorasi mengatakan kebenaran yang ku yakini, aku menikmatinya seperti menikmati kopi sambil melihat sunset, aku ingin kembali lagi bergabung bersama mereka yang tak pernah digaji mengontrol Negara ini. (APa Kata Dunia kata bang Naga)
Tapi mereka rela berdiri berhadapan dengan penjagaan yang terlampau berlebihan, mereka para polisi yang berdiri menjaganya digaji Negara, sedangkan mahasiswa yang setiap malam berdiskusi untuk kemajuan Negara tidak mengharapkan apa-apa.
Aku rindu kembali menjadi aktivis...

Baca selengkapnya >>