SELAMAT DATANG DI RUMAH PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) CABANG LOMBOK TIMUR

Senin, 26 Mei 2008

PERNYATAAN SIKAP

Malam Selasa, 26 Mei 2008 semua penggawa Cabang dan Pengurs komisariat STKIP dan IAIH Selong PMII LOTIM. sangkep di sekertariat huna membahas pernyataan sikap Pengurs Cabang pada PILKDA LOMBOK TIMUR dan Gubernur yang secara serentak akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli Mendatang.pada malam tersebut di bahas Empat agenda mendesak pertama pernyataan sikap. pada pernyataan sikap tersebut Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cab. LOTIM ( Ida Bagus Dzulkarnain) mengatakan, PMII harus tetap pada Hittohnya, ke indepential PMII lah yang membuat PMII survive dari gendrang Penguasa yang berganti, sehingga pada moment ini, kita mengambil konsensus bersama untuk tetap menjaga PMII tetap pada independensinya.saya berharap Sahabat-Sahabat tidak membawa Panji PMII pada salah satu calon apalagi melakukan Blocking power pada salah satu calon "jangan bawa organisasi, "taken yourself"(ungkap Ketum)

pada kesempatan itu juga ketua Medai dan Informasi ( L.A Yaqin) mengatakan harapannya kepada semua pengurus Kom. STKIP dan IAIH Selong. agar lebih hati-hati berbicara PILKDA didalam kampus, karena diketahui kampus yang mengusung calon Gubernur dan Bupati . sehingga kekritisan sahabat jangan sampai ngawur.yang kemudian menimbulkan fitnah pada organ lain, sehingga bisa mengakibatkan di Blakclishnya KOM. STKIP dan IAIH oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawa. hal kemudian bisa mengakibat ruang gerak sahabat menjadi terbatas, karena PMII hidup dikampus bukan di orok jembatan. dengan demikian sahabat akan bisa survive dalam melawan arus besar tersebut dengan adaptasi kultural pada lingkungan sekitar, tandas L.A Yaqin
sehinga pada kesempatan tersebut diambil pernyataan sikap:
1. Organisasi PMII Cab Lotim.tidak mendukung salah satu Calon GUbernur dan Bupati tetap pada ke independensinya
2. haram hukumnya pengurus Cabang Membawa Panji PMII untuk melakukan Blocking power pada salah satu candidat.

Baca selengkapnya >>

Pelatihan Kader Dasar & Aksi Sosial PKD REGION NUSRA & BAKSOS

I. IFTITAH
Mencermati faktor historis kebangsaan, dimana ketika proses bernegara sangat kuat, dominan dan hegemonik (bahkan hampir menyamai Tuhan), yang menguasai segala aspek dan lini kehidupan mulai dari lautan sampai gunung, dari tanah sampai udara, dari semut yang paling kecil sampai gajah yang paling besar, seringkali melahirkan penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyatnya sebagai akibat dari pemerintahan yang dzalim dan otoriter dalam rangka merealisasikan tujuannya. Ketika kondisi tersebut terjadi secara kontinu maka akan muncul gerakan yang sangat kuat dengan gelombang energi yang cukup besar sebagai bentuk perlawanan terhadap kondisi penindasan dan ketidakadilan yang dirasakan serta secara objektif sangat bertentangan dengan nilai-nilai humanisme dan demokrasi.

Demokrasi merupakan pandangan yang akan membuat masyarakat menjadi baik jika masyarakat itu mengungkapkan, merefleksikan atau melaksanakan kehendak para anggotanya namun patologis sekiranya kehendak itu dikesampingkan karena satu dan lain hal. (Ernest Gellner,1994). Sebuah proses pengawalan terhadap transisi menuju demokrasi dipandang perlu dan penting dilakukan sebagai langkah antisipasi dan represi naiknya rezim lama yang berkedok reformasi yang notabene sangat berbahaya terhadap proses demokratisasi karena bisa melahirkan rezim otoriter yang baru seperti pemerintahan sekarang ini. Melihat kondisi objektif bangsa sampai saat ini, ada dua agenda besar yang harus kita garap, yaitu ; pertama, membangun kesadaran kritis - transformatif ditingkatan masyarakat tentang konsekwensi logis yang harus dilalui dan dirasakan oleh suatu komunitas yang bergerak dari kondisi yang selalu dijadikan objek kearah proses demokratisasi sejati. Kedua, diperlukan sebuah langkah kongkrit berupa pembentukan instumen-instrumen tehnis dalam rangka mengawal transisi menuju demokrasi yakni, saat ini dengan menyelamatkan agenda reformasi yang telah digulirkan pada tahun 1998 lalu, baik yang berdimensi sosial, politik, ekonomi, supremasi hukum maupun budaya menuju masyarakat yang berkeadilan dan beradab.
Sebagai organiasasi yang memiliki idealisme dalam melakukan aktivitasnya, PMII dituntut untuk mengaktualiasikan pemikiran ini dalam bentuk pergesekan intelektual yang lebih kondusif dan memberikan khasanah pemikiran dikalangan kaum intelektual. Disisi lain sebagai organisasi kader yang selalu mengedepankan kualitas kader sebagai instrumen utama penggerak organisasi, haruslah terdapat wadah yang cukup kondusif untuk menstimulus kader menjadi kader yang lebih mampu menghadapi tantangan pergesekan didalam dan diluar organisasi sehingga diharapkan akan mencetak kader-kader yang beradab dan professional berdasarkan atas nilai-nilai ke-Islaman. Perlunya melakukan penggalian wacana kemasyarakatan dan keorganisasian yang lebih dalam dan luas adalah bertujuan untuk revitalisasi ideologi yang selama ini telah digagas oleh PMII.
Hal ini sebagai upaya untuk mengasah pemikiran kader sehingga akan lebih mempunyai ketajaman intelektual yang nantinya diharapkan akan terbangun kader-kader ideologis. Pergesekan pemikiran ini akan sangat sesuai jika dikemas dalam bentuk pelatihan sebagai wadah bagi kaum intelektual terutama dari kalangan mahasiswa, khususnya kader-kader PMII untuk melakukan penggalian-penggalian potensi diri. Berangkat dari pemikiran tesebut, maka PK IAIH dan PK STKIP bekerjasama dengan PC PMII LOMBOK TIMUR bermaksud mengadakan kegiatan Pelatihan Kader Dasar Regional dan BAKSOS sebagai implementasi rasa tanggungjawab terhadap organisasi yang mempunyai semangat dan kepedulian untuk membangun sebuah tatanan kehidupan bangsa Indonesia ke depan dalam komunitas masyarakat tradisional.
II. Tema Kegiatan
Kegiatan ini dengan tema: Membangun Kualitas Kader apresiatif, kreatif Berkesadaran Kritis – Transformatif
III. Landasan Kegiatan
1. Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII
2. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMII
3. Rapat Kerja pengurus komisariat STKIP &IAIH pancor
4. Hasil Rapat pengurus komisarieat STKIP &IAIH Pancor
IV. Tujuan Pelatihan Kader Dasar
1. Membina dan Membentuk karakter kader bangsa yang benar-benar siap dan bertanggungjawab dalam memimpin proses dinamika sosial dengan citra diri yang mengedepankan nilai universal kemanusiaan.
2. Menggali potensi kader yang apresiasif dan kreatif sebagai pimpinan organisasi yang disiplin, profesional, bermoral, memiliki loyalitas, dedikasi, komitmen serta idealisme yang tinggi.


V. Target Yang Diharapkan
1. Terbentuknya Kader yang memiliki kesadaran kritis - transformatif sebagai modal dasar dalam proses membangun bangsa.
2. Munculnya pemimpin-pemimpin yang tangguh dan mampu memimpin proses perubahan menuju Indonesia baru yang lebih baik.
VI. Bentuk Kegiatan
PKD regional dan bakti sosial (BAKSOS) dalam bentuk pelatihan yang bersifat partisipatoris. Terdapat tiga prinsip dalam rangka proses belajar secara partisipasif; Pertama, prinsip pendidikan orang dewasa (andragogy) yang menekankan sikap saling menghormati antara pendidik dan warga didik, antar sesama warga didik. Kedua, prinsip pengalaman terstruktur (structured exsperience) dimana belajar dipandang sebagai daur ulang bagi semua struktur pengalaman yang diperoleh dari kehidupan nyata. dan Ketiga, prinsip partisipatoris (participatory principle) dimana pendidikan dan pelatihan didesain agar mampu memberikan dorongan motivasi kepada warga didik untuk berpartisipasi aktif (involved) dalam proses pendidikan dan belajar mengajar.
VII. Waktu Dan Tempat
Hari : jumat - Senin
Tanggal :30 – 3 Mei-Juni 2008
Tempat : Bebidas
VIII. Organisasi Pelaksana
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Komisariat STKIP Selong dan IAIH Pancor Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) Lombok Timur dan dibentuk kepanitiaan (terlampir).
IX. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan peserta PMII se- NUSRA BALI,NTT dan NTB
X. Anggaran Biaya
Adapun kegiatan ini dilaksanakan dengan Biaya :
1. Khas PMII komisariat STKIP & IAIH Pancor
2. Sumbangan Yang Tidak Mengikat
3. Peserta.
XI. Sumber Dana
1. Kas Pengurus Komisariat STKIP & IAIH pancor
2. Alumni PMII lombok timur
3. Sponsorship
4. Donatur yang tidak mengikat
XII.KHATIM
Demikian proposal kegiatan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, sebagai bahan pertimbangan bagi semua pihak dalam ikut serta mensukseskan kegiatan tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa meridloi dan memberikan pertolongan bagi kita semua. Amin.

Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thorieq
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Selong, 13 mei 2008
PKD REGIONAL & BAKSOS
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA
KOM.STKIP SELONG & KOM IAIH PANCOR






FAHRURROZI                                             
ADA SUCHY MAKBULLAH
Ketua Panitia                                                     
Sekertaris Panitia    




Menggetahui;



DEDY IRAWAN                                           
ALWI PERGERAKAN
PK.IAIH Pacor                                               PK.STKIP Selong
 

Baca selengkapnya >>

Sabtu, 17 Mei 2008

Kenaikan BBM JILID II, Penjeratan Massal 110 Juta Miskin Indonesia

Frame kita sama, kenaikan harga BBM sangat mempengaruhi harga pasar terutama harga kebutuan sehari-hari ( SEMBAKO ). Bank dunia mencatat 110 juta orang miskin Indonesia dari jumlah total 225 juta Penduduk Indonesia ( data kenaikan BBM jilid I 2005).

Orang miskin adalah mereka yang memiliki penghasilan rata-rata Rp.114.000/bulan”.( sensus 2002 : LPEM-FEUI.) jika harga minyak tanah saja Rp.2.500/2 hari pemakaian rumah tangga, Rp.75.000 adalah kost yang mutlak untuk pembelian minyak tanah saja. Lalu bagaimana dengan harga Sembako yang wajib ada untuk bertahan hidup? Harga pendidikan, transportasi, Listrik, kesehatan dst...itu masih kategori miskin, kalau yang tidak memiliki penghasilan? beda lagi perhitungannya. Mau diganti menggunakan kayu bakar? Penebangan pohon/ hutan itu ada hukumnya lo....lalu bagaimana kalau harga tersebut berkisar Rp.4000? terlebih rencana subsidi BBM akan dicabut sebesar 25 % pada tahun ini di Lombok Timur, akibat dari PAD yang hanya kisaran Rp.350-an Milyard 2008 ini.

Hadist nabi, ”kemiskinan cenderung melahirkan kekafiran” miskin plus terjerat, kondisinya lebih fatal, kesenjangan sosial jelas terjadi. Pemerintah melakukan kenaikan BBM untuk mendongkrak APBN 2008, atau kestabilan harga minyak dunia, menekan laju inflasi, mungkin benar. Tapi apakah dengan menggantung leher rakyat kecil yang jelas tidak memiliki kekuatan untuk kondisi ini. Skala macro, katanya ekonomi kita terangkat, tapi realitasnya tetap, rakyat miskin tidak punya kekuatan menghadapi krisis ekonomi ditambah lagi dengan kenaikan BBM. Program Konpensasi BBM, untuk BLT ( Bantuan Langsung Tunai ), Rp.300.000 / 3 bulan ( 2005 ) salah satu hipnotesia Pemerintah untuk mengimingi rakyat kecil dengan kemiskinannya. Itupun tidak efektif dan merata, dikorup lagi..karena rakyat tidak butuh uang sementara, Rakyat butuh kerja.

Mereka( Pemerintah ) gampangan ja, bodoh-bodohi rakyat dengan perseteruan Indonesia VS Malaysia ( The Ambalat Block ) untuk mengalihkan isu kenaikan BBM 2005, lalu sekarang SKB 3 Menteri tentang Ahmadiyah sengaja dimolor, untuk mengalihkan perhatian agar kenaikan BBM dapat eksekusi.

Bagi para pengusaha, mudah saja menaikkan harga industri pasarnya. Dan tidak menanggung beban dengan Kenaikan BBM, beda halnya dengan rakyat non pengusaha ( mangsa pasar ), grass root tidak memiliki daya jangkau /beli harga pasar sebagai korban.

Asumsi kita sederhana, Indonesia sebagai salah satu penyuplai minyak dunia, justeru rakyatnya tidak bisa menikmati fasilitas itu. Akibat dari ketidakmampuan Pemerintah mengelola dengan menajement yang baik, ujung-ujungnya rakyat dipaksa membeli BBM dengan ketidakmampuan yang menyertainya...ironis.

Rakyat semakin terjerat, petani tembakau tidak berdaya, nelayan terancam, sopir angkot, gizi buruk, industry rumah tangga macet, pendidikan rendah dkk, tetap akan mengahantui bangsa kita. Akibat dari ketidakberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil. ’Kalau enggak bisa ngelola pemerintahan’, TURUN JA BUNG !!!
Realitas diatas sebentar lagi kita hadapi, dan kita terpaksa harus menutup telinga dengan tangisan-tangisan rakyat disekitar kita. Bagi kita yang mengerti, sudah sepantasnya berbuat dan bergerak.

PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA ( PMII ) LOMBOK TIMUR
mengajak dan menyerukan:

TOLAK KENAIKAN BBM JILID II SEKARANG JUGA !!!

Masih banyak leading sector yang tidak disentuh karena bobroknya birokrasi kita diatas...
Pajak tidak dikelola dengan merata, hanya bagi mereka yang tidak kebal hukum. Organisasi-organisasi Nirlaba raksasa nonggak pajak ke negara sampai ratusan Triliyun, bagaimana realisasinya.????
Sistem Ekonomi sepihak, modal industri hanya boleh dipinjamkan kepada orang-orang kaya yang memiliki kekuasaan. Orang miskin tidak berhak...ya karena miskin....
Dan tentunya, JANGAN KORUP Bos !!!!.

Baca selengkapnya >>